Pulau Sempu, Segara Anakan Yang Indah Tersembunyi Di Malang

      Libur lebaran tahun 2016 kali ini kepingin banget ke pantai, karena terakhir ke pantai yaitu pada liburan Natal bulan Desember 2015. Pas banget deh punya temen yang bisa diajak maen bareng. Bertepatan dengan hari Minggu, kami berkumpul dan merencanakan untuk pergi ke pantai mana sambil piknik tipis-tipis ke Coban Siuk. Akhirnya kami menentukan ke Segoro Anakan, Pulau Sempu. Kalo aku sih kepinginnya ke pantai yang belum pernah ku kunjungi, karena aku udah dua kali ke Segoro Anakan. Berhubung teman-teman yang lain banyak yang belum pernah, jadi ya ikutan hasil voting terbanyak. Tapi sempat juga sih kepingin banget ke Segoro Anakan lagi karena uda beberapa tahun yang lalu kesininya, kepingin tahu keadaan yang sekarang.



      Yap.. hari itu bertepatan dengan hari Senin tanggal 11 Juli 2016, kami janjian berangkat pagi-pagi ngumpul jam 05.00, dan alhasil baru jam 06.30 berangkat dari rumah. Kami ga langsung berangkat bareng, karena ada teman yang berangkat dari Sumberpucung, Kepanjen, Pakisaji untuk  janjian ketemu di Pindad, Turen.  Setelah menunggu kurang lebih 30 menit akhirnya anggota yang dari Kepanjen dan sekitarnya nyampe juga, dan kami baru berangkat bareng-bareng dengan 12 orang sekitar jam 08.15 dari Turen.
      Sepanjang perjalanan jalan tidak begitu ramai, mungkin karena waktu liburan kebanyakan sampai hari Minggu jadi tidak ada macet. Sampai daerah Sumber Manjing Wetan kondisi jalan saat itu ada sebagian yang basah, itu berarti sepertinya habis hujan. Kurang lebih selama 2 jam perjalanan akhirnya nyampe juga di Sendang Biru. Kami tidak lewat jalan utama Sendang Biru, tetapi lewat jalan yang menuju ke Tempat Pelelangan Ikan untuk menghindari pintu loket karena pengalamanku sebelumnya lewat jalan situ ngga bayar untuk masuk ke wilayah Sendang biru. Akan tetapi ternyata harus bayar juga, dan kami ber 12 orang disuruh bayar 100ribu hahahaa… (padahal mau ngirit :D)
      Akhirnya sampe juga di tempat parkiran motor dan langsung melemaskan otot-otot yang uda kaku sekalian pemanasan. Sebelum menuju perahu, sebaiknya ijin dulu ke Resort Konservasi Pulau Sempu yang berada tidak jauh dari tempat parkir motor. Disitu kami diberi pengarahan oleh bapak yang sedang bertugas kalau sebenarnya Pulau Sempu bukan tempat wisata, melainkan tempat konservasi dan untuk penelitian. Akan tetapi apabila ada orang yang ingin berkunjung diperbolehkan dengan catatan harus ijin dahulu ke mereka.

Arahan yang disampaikan oleh bapak yang bertugas antara lain :
  • Membayar biaya registrasi sebesar Rp 60.000/kelompok, guide Rp 100.000/kelompok, naik perahu bayar Rp 130.000 pulang-pergi max 10 orang
  • Membawa bekal dan air mineral yang cukup karena membutuhkan banyak tenaga untuk sampai ke Segoro Anakan.
  • Memakai sepatu yang ada gigi nya, seperti sepatu futsal. Hutan yang di lewati sangat licin, jadi sepatu ini bisa mempermudah jalan dengan kondisi tanah yang seperti itu. Disebelah Kantor Resort Konservasi Pulau Sempu disediakan penyewaan sepatu khusus buat perjalanan ke Segoro Anakan, biaya sewanya Rp 10.000/pasang.
  • Bagi pengunjung yang ingin bermalam di Segoro Anakan hanya diperbolehkan menginap 1 malam saja, selebihnya tidak diijinkan. Sedangkan bagi pengunjung yang tidak bermalam diusahakan maksimal pukul 16.00 sudah berada di Pantai Sendang Biru, apabila melebihi pukul 16.00 akan kena charge untuk bayar perahunya. Selain kena charge  apabila melebihi pukul 16.00 keadaan di hutan pastinya akan gelap, jadi diperkirakan sendiri apabila balik dari Segoro Anakan menuju tempat penjemputan di Pulau Sempu supaya tidak lebih dari waktu yang telah ditentukan.
            Setelah semua sudah siap mulai registrasi, bekal, sepatu, dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan kami segera menuju perahu yang akan membawa kami menuju Pulau Sempu. Seneng liat suasanya alam yang indah, langitnya cerah, dan sejuk meskipun ada bau amis kadang terhirup Hehhe :D




Tidak lama naik perahunya mungkin sekitar 10-15 menit akhirnya mendarat di Pulau Sempu. Sebelum memulai perjalanan kami berdoa bersama supaya diberi kelancaran, selalu dilindungi, selamat berangkat sampai pulang nantinya. And then…. Let’s Go….


Aku sih uda menduga bakal becek banget kondisi tanahnya karena habis hujan. Dan benar saja baru beberapa meter dari bibir jalan sudah kelihatan lumpur yang sedang menunggu kami untuk dilaluinya. Sebelum-sebelumnya aku uda share ceritaku ke teman-teman tentang kondisi hutan dan jalannya seperti apa, mungkin ga sesuai dengan ekspetasi mereka kalo jalannya mainstream, hehhe… Dijalani aja, dinikmati aja toh ini juga uda tujuan kami.


Sepanjang perjalanan di hutan kami bertemu beberapa pengunjung lainnya, ada yang baru berangkat seperti kami, ada juga yang mau balik ke Sendang Biru. Kebanyakan yang balik sepertinya habis bermalam di Segoro Anakan.  Kami menempuh kurang lebih 2 jam  dengan jarak yang kami tempuh kurang lebih 2 KM dengan kondisi jalan yang naik turun, penuh akar pohon, tanah licin, dan becek. Lega rasanya akhirnya nyampe juga, langsung selonjoran di pasri yang putih. Dari kelompokku 3 orang yang nyampe duluan, yang lainnya masih tertinggal di belakang karena mereka pake sandal gunung bukan nyewa sepatu, pastinya licin buat jalan di tengah kondisi jalan yang seperti itu.



Melihat wajah dan ekspresi teman-teman bikin ketawa sendiri, ada yang langsung lega seneng akhirnya nyampe juga, ada yang kelihatannya lelah, lapar, dan ngantuk. Sebelum kami menikmati segarnya air laut, kami makan bekal yang dibawa untuk dimakan bersama-sama. Kayak anak kelaparan (ya emang lapar sih.. :D) nasi digabung jadi satu, dan kita duduk melingkar diatas pasir putih. Makanan apapun terasa enak kalo dimakan bersama apalagi dalam kondisi lapar, hahaha… 


Setelah makan kami membersihkan kaki dari lumpur. Setelah itu mulai deh hunting foto, main air, main pasir, bersuka ria. Inilah yang dinamakan Piknik :D
Kami uda asyik sendiri-sendiri menikmati pemandangan yang ada, tidak ketinggalan alat tempur narsis yang uda dibawa dan siap untuk bergaya. hahaha...




Setelah asyik maen bersama, aku ngajak temen untuk naik ke tebing. Teman yang lain mungkin tidak kepikiran untuk ke tebing saking asyiknya bermain air. Kenapa ke tebing? karena dari tebing situlah kelihatan laut lepas luas, yaitu Samudera Hindia. Selain itu bisa melihat pemandangan Segoro Anakan secara menyeluruh.



Puas bermain disini kurang lebih selama 2 jam, pukul 14.15 kami bersiap untuk kembali ke Pulau Sempu karena perkiraan kami 2 jam perjalanan di hutan dan sampe tempat semula pas pukul 16.00. Kalau di total perjalanan berangkat 2 jam, bermain di Segoro Anakan 2 jam. perjalanan pulang 2 jam, jadi totalnya 6 jam. Sebetulnya kami kesiangan sampai di Sendang Birunya, ya karena janjian orang banyak pasti ada molornya. Baru berjalan beberapa meter dari Segoro Anakan, hujan mengguyur. Jadi selama di tengah hutan kami semua kehujanan, dan yang pasti kondisi jalannya tambah becek. Perjalanan baliknya menurutku lebih cepat daripada perjalanan berangkatnya tadi, mungkin karena uda tahu jalan pulangnya, hehehe.. 
Sesampainya di tepi Pulau Sempu kami istirahat sejenak sambil menunggu teman-teman yang masih belum sampe dan menunggu perahu untuk menjemput kami. sambil menunggu perahu kami puas-puasin dulu menghabiskan baterai kamera untuk bergaya lagi sebelum kami pamit dari Pulau Sempu.


Akhirnya perahu menjemput kami untuk kembali ketepian, bersihkan badan, sholat, makan, dan pulang ke rumah. Kami mulai melakukan perjalanan pulang sekitar pukul 18.30 sambil nunggu hujan reda, karena hujannya lumayan deras dan ada yang tidak bawa mantel. Kami selamat sampai di rumah, alhamdulillah untuk hari ini. pastinya capek tapi happy meskipun besoknya mulai aktivitas lagi. Nice Holiday...







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hiking Ceria JSS Poncokusumo

Pendakian Gunung Arjuno 3.339 MDPL via Purwosari dan turun via Lawang 2017